Konsolidasi Harga Emas Ditengah Isu Resesi Global
Isu resesi global semakin banyak dibicarakan oleh para pengamat ekonomi serta lembaga keuangan dunia. Resesi ekonomi dapat diartikan sebagai kelesuan ekonomi yang ditandai oleh penurunan Produk Domestik Bruto (PDB/ GDP) atau pertumbuhan ekonomi riil bernilai negative selama 2 kuartal dalam satu tahun.
Keadaan pertumbuhan ekonomi yang negative memang belum terlihat tetapi penurunan GDP hampir terjadi diseluruh negara di dunia, karena adanya factor geopolitik yang sangat kuat sejak awal tahun 2018. Konflik dagang Amerika – China dan kebijakan The Fed yang menaikan suku bunga secara agresif, dituding sebagai penyebab perlambatan ekonomi global.
Setelah kedua negara tersebut menyadari bahwa perang dagang berdampak bagi sector pabrikan serta pertumbuhan ekonomi mereka, maka dalam 3 bulan terakhir kedua negara ini sudah melakukan pembicaraan tingkat tinggi, yang dapat meredakan konflik dagang diantara mereka.
Saat ini delegasi China datang ke Washington untuk kembali mengadakan pembicaraan yang lebih detail dan spesifik untuk masalah keseimbangan perdagangan dan kekayaan intelektual. Pembicaraan tingkat tinggi yang di mulai januari 2019 sampai hari ini, dinilai para pelaku pasar sangat kondusif tetapi berjalan sangat lambat sehingga ketidakpastian masih membayangi pasar uang, dan keadaan ini tentunya di respon oleh ketua The Fed Jerome Powell dengan menahan suku bunga di tahun 2019.
Keadaan ini tentunya tidak membuat administrasi Trump yang mempunyai kepentingan atas suara pemilihan umum di tahun 2020, dimana administrasi Trump menyerukan agar The Fed memotong suku bunga 50 bps ditahun ini. Intervensi verbal secara terus menerus oleh administrasi Trump tentunya dapat menurunkan tingkat kepercayaan pasar terhadap kebijakan lembaga keuangan independen setingkat The Fed.
Issue resesi global lainnya datang dari kawasan Eropa dimana German yang selama ini menjadi negara penggerak ekonomi terbesar di Uni Eropa harus mengalami perlambatan yang signifikan dimana terpukulnya sector pabrikan German, banyak dipengaruhi oleh perang dagang Amerika – China dan Amerika – Eropa.
Perlambatan ekonomi di benua Eropa tentunya muncul dipermukaan karena masalah Drama Brexit yang tidak pernah selesai. Setelah 3x parlemen Inggris menolak draft kesepakatan yang diajukan oleh Perdana Menteri Inggris, maka secara mutlak, parlemen Inggris mempunyai kendali penuh terhadap semua keputusan Brexit.
Penundaan atas pisahnya Inggris dari Uni Eropa, jatuh pada tanggal 12 april 2019, dan parlemen Inggris didalam voting kemarin menginginkan adanya penundaan jatuh tempo sampai di tanggal 22 Mei 2019. Dewan Eropa tentunya harus mendengarkan alasan Inggris menunda jatuh tempo Brexit dan jika itu dikabulkan maka Inggris harus meratifikasi untuk ikut pemilihan ketua dan dewan Uni Eropa yang akan digelar pada akhir mei 2019.
Keberatan Inggris untuk ikut dalam pemilihan dewan Eropa, tentunya merupakan ketidakpastian atas kesepakatan Brexit yang dapat keluar secara lunak. Hard Brexit akan menjadi pemicu terjadi nya resesi ekonomi di kedua negara.
Tidak ada data ekonomi yang penting dan akan diliris pada hari ini sehingga pasar diprediksi kembali sideways, sampai ada perkembanga pertemuan tingkat tinggi delegasi China dengan Amerika di Washington , serta pelaku pasar akan masih tetap menunggu data ekonomi Amerika dari sector tenaga kerja NFP, yang akan dirilis pada hari jumat besok.
Harga sideways emas akan terjadi pada range $1305 - $1280/ troyounce, dengan maksimal range di $ 1314 - $1280/ troyounce dalam beberapa waktu kedepan.
Gold Timeframe Daily
Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan jam bahkan menit, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam waktu yang lebih panjang.